Sabtu (23/5), Gubernur Kepulauan Riau, H.M Sani,secara resmi melaksanakan Peletakan batu pertama pembangunan pasar sayur dan revitalisasi pasar ikan Dabo, Kabupaten Lingga.
Pada sambutannya Sani mengatakan, masyarakat Kabupaten Lingga umumnya dan masyarakat Dabo Singkep khususnya patut besyukur dengan dibangunnya pasar dabo ini, apalagi yang membangunnya atau pemborongnya adalah orang dari Lingga sendiri, tentunya dalam pengerjaannya akan semakin baik, tidak mungkin dalam pembangunannya berbuat yang tidak baik.
Sani mengharapkan, peran serta masyarakat Kabupaten Lingga untuk bersama-sama mengawasi pembangunan pasar ini. Dan hendaknya, setelah pembangunan pasar ini selesai, masyarakat dapat memfaatkannya secara baik serta menjaga kebersihan serta keindahannya. Sehingga pasar Dabo secara beransur-ansur menjadi seperti kejayaan masa lalu.
“Bila membaca pengalaman betapa hebatnya Dabo tempo dulu pada saat jaya-jayanya timah, semoga kejayaan tersebut dapat kembali lagi, namun itu semua tergantung dari masyarakat dabo sendiri,” paparnya.
Pada tempat yang sama, Bupati Lingga Drs H Daria, menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemprov Kepri, terutama kepada Gubernur Kepri HM Sani yang telah bersedia hadir untuk melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan pasar Dabo, sebagaimana diketahui pasar merupakan sarana bagi masyarakat kecil dan menengah dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari, hal tersebut tidak saja bernilai ekonomis tapi juga bernilai sosial, hal ini tercermin dari masyarakat penjual maupun pembeli yang berasal dari berbagai bisnis serta suku bangsa yang saling berintraksi dan bertransaksi dan saling bertukar budaya yang tentu saja dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat di Kabupaten ini dalam berbangsa dan bernegara.
“Dari sisi ekonomis peran pasar untuk meningkatkan bisnis sangatlah besar, keberadaan pasar tradisional menjadi tantangan yang membuat kinerja yang relatif cenderung saling berkaitan antara satu dan lainnya untuk bersama-sama memajukannya,” ujarnya.
Keamanan dan kenyaman konsumen, ucap Daria, tentunya menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaganya, karena dengan keadaan pasar yang kurang nyaman dan kumuh akan menurunkan minat pembeli untuk datang berbelanja.
“Menyikapi kenyataan tersebut kiranya perlu dilakukan upaya-upaya seperti yang dilakukan saat ini, yakni, revitalisasi dan pembangunan pasar baru yang lebih baik untuk dapat mendukung pekerjaan dan kelancaran berbisnis,” ungkapnya.
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepri, Syasul Bahrum mengatakan, pembanguan pasar dabo yang selama ini dinanti-nantikan masyarakat dabo, setelah dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Gubernur Kepri, pengerjaannya telah mulai dilakukan yang pekerjaannya dilaksanakan selama 180 hari (6 bulan-Red), pembangunan pasar dabo adalah pembangunan fisik pertama pada tahun 2015 ini.