Selingga.com (15/09) Singkep Pesisir. Dimulai dengan tempo sedang, partai puncak kejuaraan sepakbola Piala Gubernur Kepri 2019 di Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga pada Minggu (15/09) tadi, mempertemukan PS. Penuba vs PS. PSDK Kote. Berkostum biru berkombinasikan putih, PS Penuba berada di sebelah kanan podium lapangan bola Desa Kote. Sedangkan lawannya PS. PSDK, saat itu turun berkostumkan kuning-hitam.
Awal pertandingan, PS PSDK langsung melakukan serangan menekan ke wilayah pertahanan dari PS Penuba. Namun belum membuahkan hasil apa-apa. PS Penuba juga tidak mau bertahan dan melakukan serangan ke garis bawah PS PSDK. Namun tidak juga bisa menyarangkan gol kedalam jala lawannya itu. Jual-beli serangan pun kerap dipertontonkan kedua kesebelasan ini. Namun, beberapa menit setelah berjalannya babak pertama ini, satu gol akhirnya lahir dari kaki Niko (18), salah satu penyerang dari PS. PSDK ke gawang lawannya. Papan skor pun berubah 1 – 0 untuk tim tuan rumah itu.
Tertinggal satu gol, PS Penuba mulai agresif untuk menyerang. Beberapa kali melakukan tekanan, membuat PSDK sedikit kewalahan. Namun beberapa kemelut di depan gawang PS PSDK, namun tidak menghasilkan apa-apa. Duel-duel udara kerap mewarnai serangan kedua kesebelasan ini. Begitu juga dengan umpan pendek dan umpan terobosan kedepan, sebagai upaya untuk menciptakan gol. Namun belum bisa juga merubah angka di papan skor.
Dibabak ke-2, Dewi Fortuna sempat menghampiri PS Penuba dengan mendapatkan pinalti, setelah salah satu pemain PS PSDK melakukan kesalahan di dalam kotak 12 mereka. Namun tendangan pinalti dari titik putih 12 pas itu, hanya menyentuh tiang gawang dan mental sesaat. Eksekusi oleh pemain PS Penuba dengan nomor punggung 12 saat itu, gagal. Setelah itu, PS PSDK kembali membangun serangan, namun tendangan salah satu pemain depannya, masih melebar keluar dari pintu gawang PS Penuba.
Gagal menyamai kedudukan pada kesempatan pinalti tadi, PS Penuba semakin meningkatkan serangannya. Namun jual beli serangan yang mewarnai pertandingan final hari itu, masih belum mengubah angka di papan skor.
Tendangan sudut diperoleh PS Penuba, tetapi tidak terjadi apa-apa di gawang PS Kote. Kesempatan untuk sebuah gol, ada pada saat tendangan bebas yang dilakukan PS Penuba, namun masih membentur barisan pagar dari pemain PS PSDK. Begitu juga dengan tendangan salah seorang penyerangnya, masih melebar keatas mistar gawang PS PSDK. Tendangan sudut diperoleh PS PSDK, namun heading dari salah satu pemain PS PSDK tidak mengarah kemulut gawang PS Penuba. Begitu juga dengan serangan balik ke gawang PS PSDK, hampir membuahkan hasil, namun masih gagal melahirkan gol buat PS Penuba itu. Tendangan sudut juga diperoleh PS PSDK yang diambil oleh kaptennya, Cindara (9), namun gagal. Sampai peluit akhir ditiupkan wasit, tidak mengubah papan skor yang masih dengan angka 1 – 0 buat PS PSDK.
Apresiasi saya dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, karena saya melihat tadi, dari ujung ke ujung, luar biasa antusias masyarakat untuk hadir. Hal ini sangat menggembirakan bagi kami. Kita harapkan tentunya, dengan pelaksanaan sepakbola itu membuahkan hasil. Membuahkan hasilnya itu, bukan hanya sekedar pertandingan saja yang kita kejar, tetapi kita akan melihat mudah-mudahan ada bibit-bibit yang terbaik dari Kabupaten Lingga ini. Tidak menutup kemungkinan suatu saat, ada anak-anak yang mewakili Provinsi Kepri untuk ke tingkat nasional bahkan ke tingkat internasional, kata Plt. Gubernur Kepri, Isdianto, saat menutup turnamen bola Gubernur Cup 2019, usai pertandingan final itu.
Isdianto juga berharap kepada para pemain, untuk memangun sepakbola hingga bisa menghasilkan hasil yang maksimal.
Tentunya kita berharap kepada adik-adik pemain, mainlah secara serius. In Saa Allah kalau kita serius melakukan pekerjaan, akan memperoleh hasil yang maksimal untuk diri kita sendiri. Harapan kita, disamping prestasi yang kita cari, disamping untuk membangun hubungan silaturahmi di lapangan, yang terpentingnya adalah kita bangun dan kita jadikan sepakbola ini sehingga menghasilkan hasil yang maksimal, harap Isdianto.
Dikesempatan yang ada, Isdianto juga berpesan kepada masyarakat yang memenuhi jalannya turnamen hari itu, untuk tetap menjaga silaturahmi yang ada.
Karena saya melihat even ini cukup baik dan bagus, saya yakin dan percaya, dengan kegiatan ini, kedai-kedai kecil yang berada di sekitar sini, pasti memperoleh dampaknya. Roda ekonomi akan berputar. Pesan saya kepada masyarakat yang ada di sini, mari kita jaga betul-betul even ini, kita jaga hubungan silaturahim sesama kita yang ada di sini. Jangan sampai dengan adanya pertandingan ini, timbul keributan dan lainnya. In Saa Allah kalau ini dijaga, saya yakin masyarakat di sini akan lebih kondusif, kata Isdianto.
Sementara itu, Ketua Panitia Gubernur Cup Desa Kote, Rafik, mengatakan kalau kegiatan yang ada diikuti sebanyak 32 tim sepakbola.
Kegiatan Gubernur Cup ini berlangsung selama 23 hari, dari tanggal 24 Agustus 2019 sampai 15 September 2019. Tim sepakbola yang ikut sebanyak 32 tim dengan menggunakan sistem gugur. Hari ini pertandingan puncaknya dengan PS. PSDK keluar sebagai juara pertama setelah tadi berhadapan dengan PS. Penuba. Untuk juara 3 dan 4, telah berlangsung semalam (Sabtu, 14/09) antara PS. Sungai Buluh melawan PS. Tiga Berlian, dimana Tim PS. Sungai Buluh di posisi ketiga, kata Rafik.
Rafik juga menambahkan, kalau sebelumnya, pihak Desa Kote juga telah melangsungkan turnamen Abdul Manan Saiman Cup.
Turnamen di Kote ini, selain Gubernur Cup, kita telah melakukan Turnamen Abdul Maman Saiman Cup yang berlanjut ke Kote Cup yang ke-7. In Saa Allah, akan kita laksanakan lagi Kote Cup yang ke-8 di Tahun 2020, tambah Rafik.(Im).