Selinggga.com (22/10) Batam. Penutupan Gelanggang yang menjadi tradisi dalam kejuaraan pencak silat pada Selasa (22/10) tadi di Aula Arafah, Asrama Haji, Batam, menandakan berakhirnya Kejuaraan Daerah Pencak Silat Piala Gubernur Kepri Tahun 2019 ini. Jalannya Kejurda Pencak Silat selama 4 hari yang dimulai dari tanggal 20-23 Oktober 2019 itu ditutup oleh Ketua IPSI Kepri, Datok Huzrin Hood dan dihadiri oleh Gubernur Kepri yang saat itu diwakili oleh Kadis Pemuda dan Olahraga nya, Mafrizon.
Dalam jalannya Kejuaraan Daerah Pencak Silat Piala Gubernur Tahun 2019 itu, kontingen dari Kabupaten Lingga, mengirimkan 10 orang “pendekar silatnya”.
“Lingga mengirimkan 10 orang atletnya untuk mengikuti 8 kelas yang ada. Alhamdulillah, kita mendapat 3 emas, 3 perak, dan 6 perunggu. Mudah-mudahan ke depannya, kita akan lebih baik lagi,” kata Fendi, selaku tim pelatih dari IPSI Cabang Kabupaten Lingga, usai kegiatan sore itu.
Sementara itu, Muddasir Zahid, selaku Ketua IPSI Cabang Kabupaten Lingga mengatakan, biarpun hanya dengan peserta yang sedikit, namun mereka masih mampu mengantarkan “pendekar-pendekar” dari Kabupaten Lingga itu untuk berdiri di urutan 3 besar.
“Kami dari Kabupaten Lingga, atas nama pengurus pencak silat IPSI Cabang Kabupaten Lingga, berharap ke depannya IPSI Kabupaten Lingga ini bisa lebih baik lagi dan bisa tampil menjadi juara umum. Kami hari ini tampil sebagai try out, namun kami masih bisa memberikan yang terbaik buat Kabupaten Lingga dengan menjadi juara III Umum. Dengan jumlah peserta yang terkecil jumlahnya, namun kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” kata Muddasir.
Kepada pihak Pemkab Lingga, Muddasir berharap bisa terealisasi apa yang telah dijanjikan sebelumnya.
“Kita berharap kepada Bupati yang tadinya sudah memberikan dukungan melalui kata-kata akan memberikan hadiah dan ucapan terima kasih kepada adik-adik yang telah mendapatkan medali, saya berharap dapat terealisasi dengan cepat,” kata Ketua IPSI Cabang Kabupaten Lingga ini.
Tidak hanya Pemkab Lingga, Muddasir juga meminta pihak KONI Lingga untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepada atlet-atlet silat ini.
“Kepada KONI Lingga juga agar memperhatikan ini sungguh-sungguh karena adik-adik sudah memberikan warna yang cerah bagi Kabupaten Lingga melalui olahraga pencak silatnya. Usaha mereka sangat tinggi dan dedikasi adik-adik kita luar biasa. Jadi, tolong dihargai. Bukan dengan uang, tetapi dengan perhatian yang besar terhadap mereka di Kabupaten Lingga ini,” kata Muddasir Zahid.
Sedangkan Huzrin Hood, dalam sambutannya saat menutup Kejuaraan Daerah Pencak Silat saat itu, berharap adik-adik pesilat bisa menjadi pion-pion pembangunan nantinya.
“Kita harus mempersiapkan sumber daya manusia. Manusia yang beriman dan bertaqwa. Saya harapkan kepada pendekar, adik-adik remaja, akan menjadi pion-pion pembangunan, akan menjadi pahlawan-pahlawan,” kata Huzrin Hood.
Sementara itu, Mafrizon dalam sambutannya mewakili Gubernur Kepri, menyampaikan kalau sebelumnya pencak silat merupakan salah satu cabor yang selalu menyumbangkan medali untuk Kepri.
“Kepada anak-anak yang menang, kami ucapkan selamat, yang kalah jangan berkecil hati. Karena tahun mendatang, in Saa Allah, kegiatan seperti ini selalu akan kita buat untuk anak-anak sekalian. Yang perlu menjadi catatan bagi kami ialah, insya Allah, tahun 2020 akan ada Kejuaraan Pekan Olahraga Pelajar Wilayah se-Sumatera di Sumatera Barat. Pencak silat selalu mempunyai tradisi menyumbangkan medali, baik itu dari Popwil maupun dari Popnas. Saya berharap tradisi-tradisi seperti ini tetap dipertahankan,” kata Mafrizon.
Dalam Kejuaraan Daerah Pencak Silat Piala Gubernur Kepri Tahun 2019 ini, Batam keluar sebagai juara umum I, setelah sebelumnya mengoleksi 9 emas, 3 perak, dan 5 perunggu. Di tempat kedua diraih oleh kontingen dari Tanjungpinang, setelah unggul 2 medali perunggu dari Kontingen Lingga. Tanjungpinang meraih 3 emas, 3 perak, dan 8 perunggu. Sedangkan Kontingen Lingga berhasil mengamankan 3 emas, 3 perak, dan 6 perunggu dalam kejuaraan tersebut. (Im).