Selingga.com (25/06) Inhil.Takbir kemenangan telah pun menggema di daerah yang bergelar “negeri seribu parit”.Namun dalam penyambutan 1 Syawal 1438 H di Kecamatan Mandah,tradisi saling mengunjungi setelah pelaksanaan sholat Idul Fitri,masih berlangsung sampai saat ini.
Seperti biasa nya,setelah usai pelaksanaan sholat ied di surau atau masjid,para perempuan nya segera bergegas pulang kerumah.Sedangkan kaum lelaki nya langsung bersama-sama melakukan silaturrahmi dari rumah ke rumah warga.
” Kalau di sini sudah lama dilakukan.Jauh sebelum kita-kita ini lahir.Memang sempat pada 2 kali Idul Fitri tadi,masyarakat membawa makanan kesurau,dan kita melakukan silaturrahmi di sana.Namun tahun ini kembali lagi seperti sebelum nya.Jadi setelah pelaksanaan sholat ied,kite lanjutkan dengan tahlil dan do’a selamat di surau.Baru setelah itu kite lanjutkan bersama-sama mengunjungi rumah-rumah warga.Tahun ini kita buat 2 hari.Karena kalau dibuat satu hari,jam 20.00 wib malam baru selesai.”Kata Ustad H.Taufik Asnawi Mahmud kepada Selingga.com di desa Kote Natsir Kelurahan Khiariah Mandah Kecamatan Mandah pada Minggu (25/06) tadi.
Ustad muda dan juga merupakan salah satu pemuka agama di Kecamatan Mandah tersebut juga menambahkan kalau dari silaturahmi secara bersamaan tersebut dapat menambah rasa kebersamaan antar warga.
” Nilai-nilai yang kita dapat,utamanya adalah mempererat tali silaturrahmi secara langsung.Kemudian rasa kebersamaan di hari kemenangan ini.Itu yang jelas nampaknya,kebersamaan.Selain juga untuk meneruskan tradisi orang tua-tua dahulu.Tradisi yang positif lah.”Papar H.Taufik Asnawi Mahmud.
Rain (26) salah seorang warga Desa Kote Natsir diwaktu yang bersamaan juga mengatakan kalau tradisi saling mengunjungi tersebut,menjadi kan rasa kebersamaan yang tinggi dan menghilangkan perbedaan status yang ada.
“Tradisi ini bang,kite bersame-same bersilaturrahmi dengan warga yang ade.Tak peduli orang kaye atau miskin,semue rumah yang ade di kampung ini,kite kunjungi bersame-same.Jadi,semue rumah kite naik.Semua rumah kite masuk,makan same-same bang.Abang tengok sendiri lah seperti sekarang ini.Perut pun lah tak tahan lagi,ngentam ketupat.” Kata Rain dalam dialeg khas Melayu nya.(Im).