Bupati Lingga gelar rapat, terkait penanganan Covid-19

Lingga238 Views
banner 468x60

Selingga.com (24/03) Dabo. Bupati Lingga, Alias Wello, menggelar rapat dengan Dinas Kesehatan, RSUD Dabo, IDI Cabang Lingga, Ketua DPRD, terkait penanganan wabah covid-19, di Gedung Daerah, Dabo, Kabupaten Lingga, pada Selasa (24/03) tadi. Dalam jalannya rapat tersebut, Bupati Lingga, menghimbau bagi kepala dinas yang masih berada di luar, untuk kembali, untuk memudahkan koordinasi.

“Kepala dinas yang ada diluar, aku himbau untuk balik, karena kita tetap pada posisi siaga, untuk kemudahan koordinasi. Anak-anak yang masih ada berkeliaran, aku arahan kepada Pak Junaidy, untuk diberi sanksi, apalagi yang memanfaatkan waktu libur untuk hal-hal yang tidak produktif,” kata Alias Wello.

Terkait masker dan handstaizer yang terbatas, Bupati Lingga, akan mencoba untuk melakukan pengadaan.

“Masker dengan handstaizer ini terbatas penempatannya, kita coba untuk pengadaannya. Tetapi perlu diketahui, kelangkaan masker ini luarbiasa,” kata Alias Wello, yang juga meminta untuk tidak ada hal-hal yang ditutupi, kecuali pemberitaan yang sipatnya membuat orang panik.

Sementara itu, Ketua IDI Cabang Lingga, dr. Indra, usai rapat mengatakan kalau pihaknya ingin mensingkronkan kebijakan Pemda Lingga, dalam kesamaan langkah mengenai covid-19 tersebut.

“Kami punya misi mensingkronkan dengan kebijakan dari Pemda Lingga, dalam hal ini bapak bupati, dalam kesamaan langkah dan presepsi mengenai covid-19 ini. Rapat sebelumnya kita juga telah bertemu dengan pengambil kebijakan, dalam hal ini Dinas Kesehatan dan beberapa lintas sektor. Beberapa langkah telah kita rumuskan, salahsatunya adalah meminta pemerintah untuk menyiapkan segala pasilitas pendukung untuk upaya-upaya pencegahan dan penatalaksanaan pasien-pasien corana. Tentunya banyak kendala-kendala yang ditemui mengingat daerah kita, baik secara geografis maupun kemampuan daerah dalam hal ini. Tetapi ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan, sekaligus pesan dari organisasi IDI, bahwa dalam menyikapi kasus wabah corona ini, masyarakat kami himbau untuk tetap tenang dan tidak lupa untuk tetap waspada,” papar dr. Indra.

Baca juga :   Nelayan Posek, Tersambar Petir, Meninggal

Sedangkan Direktur RSUD, dr. Bukit Gultom, diwaktu yang hampir bersamaan, mengatakan kalau pihaknya meniadakan jam bezuk dan membatasi pendamping pasien dari pihak keluarga.

“Kesiapsiagaan kita dari Rumah Sakit, tetap melakukan sosialisasi ke internal rumah sakit, tenaga medis, paramedis, dan nonparamedis yang ada, bagaimana kita melaksanakan atau melawan covid 19. Sehingga pemahaman di internal itu, bisa kita persiapkan dahulu. Kemudian kita melakukan sosialisasi kepada pengunjung atau keluarga pasien dengan membuat kebijakan-kebijakan, salahsatunya adalah meniadakan jam bezuk, dan kita membatasi pendamping pasien dari pihak keluarga, yaitu hanya satu orang, dengan tujuan untuk mengurangi kontak. Kemudian kita membuat alur pelayanan dan screening di pintu awal rawat jalan dan rawat inap melalui UGD. Untuk kesiapan lainnya, kita mempersiapan Alat Pelindung Diri (APD), dan untuk di Kepri, rumahsakit yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk penanggulangan dan penatalaksanaan kasus covid, ada 4 rumah sakit, RS Provinsi di Tanjungpinang, RS Otorita Batam, RS Embung Fatimah, dan RS Muhammad Sani,” jelas dr. Bukit. (Im).

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *