Encek Basri Minta Eks Karyawan UPTS, Hibahkan Barang Ke Museum Timah

Lingga412 Views
banner 468x60

Selingga.com (05/09) Dabo. Dalam kancah pembangunan daerah, nasional, regional dan global, Kota Dabo Singkep telah memiliki reputasi penambangan. Hampir lebih kurang 209 tahun dan selama beberapa periode berjalannya kegiatan penambangan itu, menunjukan bahwa ‘timah’ merupakan jati diri dari Kota Dabo Singkep tersebut.
Melewati masa penambangan, kini Museum Timah telah berdiri dan diresmikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga pada 23 Mei 2019 lalu. Museum yang berada di dalam lokasi Pagoda, Dabo itu, sejauh ini baru memiliki beberapa barang di dalamnya, yang merupakan sumbangan dari beberapa ekskaryawan PT Timah.

Pengelola Museum Timah Dabo, Encek Basri Encek Muhammad Amin

“Museum Timah Singkep ini diresmikan pada tanggal 23 Mei 2019 bertepatan dengan 18 Ramadhan 1440 H. Barang-barang yang sudah dihibahkan oleh eks karyawan UPTS, berupa dokumen lebih kurang 20, peralatan kantor lebihkurang 20, peralatan tambang ada10, perlengkapan kerja ada lima belas,” kata Encek Basri Encek Muhammad Amin selaku Pengelola Museum Timah Dabo ini pada Kamis (05/09) tadi.
Mantan karyawan Dinas Eksplorasi Geologi UPTS (Unit Penambangan Timah Singkep) ini juga meminta kepada mantan karyawan UPTS yang ada, untuk bisa menghibahkan barang-barang yang berkaitan dengan penambangan timah dahulunya.

“Sejarah pertambangan timah di Singkep dimulai dari Tahun 1873 sampai Tahun 1992, lebihkurang 209 tahun. Harapan kami dari pihak Museum Timah, jika ada eks karyawan UPTS yang masih mempunyai barang, yang berkaitan dengan timah, mohon dapat dihibahkan. Untuk diketahui juga, sampai saat ini dari pihak PT Tambang Timah, belum ada satupun yang menghibahkan barang ke Museum Timah Dabo,” kata Encek Basri.
Encek Basri Encek Muhammad Amin ini juga meminta pihak PT Timah untuk menghibahkan aset-aset yang belum diserahkan ke pihak Pemkab Lingga.
“Mengingat museum ini ruangannya terbatas, kami mohon lah dari pihak PT. Timah untuk menghibahkan aset-aset yang belum diserahkan Pemda itu, untuk dapat ditempatkan, dijadikan museum. Karena barang-barang yang dihibahkan eks karyawan timah ini, nantinya akan semakin bertambah. Begitu PT Timah ini tutup, semua aset-aset yang bergerak, yang tidak bergerak, itu secara langsungnya harus di hibahkan kepada Pemda Kabupaten Kepulauan Riau masa itu. Aturannya memang seperti itu,” terang Encek Basri.
Pengelola Museum Timah Dabo ini juga menambahkan, kalau sebelumnya pihak UPTS telah berkontribusi terhadap jalannya pembangunan yang ada di Dabo Singkep.

“UPTS selaku BUMN dengan penghasilan yang luar biasa besar itu, berkontribusi banyak terhadap pembangunan Kota Dabo Singkep. Hampir seluruh bangunan arsitektur di Dabo Singkep, merupakan sumbangsih dari Pemerintah Belanda dan Pemerintah RI, UPTS. Seperti bangunan Kantor Wisma Timah, Wisma Singkep, Wisma Ria, Gelora, Rumah Sakit, Lapangan Olahraga, PAM, Masjid Az – Zulfa, sekolah-sekolah dan lain-lain. Aset-aset tersebut sudah diserahkan ke Pemerintah Kepri, Pemda Kabupaten Lingga,” kata Encek Basri yang juga menambahkan kalau ada juga aset yang lepas kepihak lain.(Im).

banner 325x300
Baca juga :   Dalam 1 Hari, Pelaku "YL" Terlibat 3 Kasus di Dabo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *