Puisi Kurang 'Menggigit',Erizal Norman Minta Perhatian Dari Pihak Terkait

Lingga335 Views
banner 468x60

Selingga.com (08/01) Dabo.Meski dinilai berkarakter,namun penulisan puisi pelajar setingkat SLTA yang ada di Dabo Singkep pada workshop yang di taja oleh Dewan Kesenian Provinsi Kepri bersama Sanggar Gema Cinta pada Sabtu (05/01) tadi di Gedung Nasional Dabo Singkep,dinilai masih kurang menggigit.Hal tersebut dinilai,karena kurangnya pelatihan yang diterima pelajar dalam penulisan sebuah puisi.
“Tulisan mereka bernas dan berkarakter,cuma sayang kurang menggigit.Hal ini dikarenakan mereka,dalam hal ini pelajar yang ada,mungkin sangat jarang mendapatkan pelatihan menulis puisi.Padahal dengan semakin banyaknya insan generasi muda untuk menulis,semakin membuka informasi bagi orang-orang di luar Lingga untuk mengetahui perkembangan yang ada disini,”kata Komite Teather dan Film Dewan Kesenian Provinsi Kepri,Erizal Norman,selaku narasumber dalam workshop tersebut,pada Senin (07/01) tadi melalui pesan elektronik.

Komite Teather dan Film Dewan Kesenian Provinsi Kepri,Erizal Norman

Pemilik buku puisi ‘Bingkai Wajah’ dan mulai menulis dari tahun 1984 di majalah Anita tersebut,juga meminta pihak terkait untuk bisa berperan aktif dalam hal ini.
“Gagasan pelatihan menulis,seharusnya juga di perankan oleh Pemerintah Daerah melalui dinas-dinas yang terkait.Sehingga kedepannya,Kabupaten Lingga dapat mensejajarkan nama baru,setelah Norman Sulaiman dan Alang Dilaut,pada deretan penyair Kepulauan Riau,bahkan Nasional,”kata laki-laki kelahiran Tanjung Pinang ini.

Dalam praktek penulisan dan pembacaan sebuah puisi saat jalannya workshop itu,Erizal Norman memang terlihat totalitas dalam memberikan arahan dan cara pembacaan puisi kepada pelajar yang ada.
Tidak jarang nada tinggi yang diikuti dengan gestur tubuhnya,dilakukan Erizal Norman saat memberikan materi tentang cara membawa dan membacakan sebuah puisi.
Selain pelajar,salah seorang guru yang mengikuti jalannya workshop saat itu,Sri Wahyuni,mengatakan kalau pihaknya mendapatkan tambahan pengetahuan terkait dengan penulisan dan pembacaan sebuah puisi.
Sri Wahyuni

“Kami peserta workshop,khususnya utusan dari SMA Negeri-2 Singkep,berterima kasih kepada pihak panitia yang sudah mengajak berpartisipasi dalam kegiatan ini.Sehingga kami mendapatkan pengetahuan untuk bagaimana cara menulis dan membacakan sebuah puisi,”kata Sri Wahyuni kepada Selingga.com pada Selasa (08/01) tadi melalui pesan elektronik.
‘Cik Gu’ Sri Wahyuni juga menambahkan kalau dirinya berharap,ada kegiatan lanjutan dari kegiatan tersebut.
“Selama ini,mungkin disekolah hanya mengajarkan teori dasar berpuisi,sesuai silabus saja.Kami berharap adanya kegiatan lanjutan,seperti adanya kelompok diskusi dan bisa jadi membentuk komunitas sastra,khusunya puisi,”kata sosok berkacamata ini kepada Selingga.com.(Im).

banner 325x300
Baca juga :   Jarang masuk kantor,Kades Batu Berdaun :"Itu tanggung-jawab saya dengan Tuhan"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *