Selingga.com (28/09) Dabo. Perairan Lingga yang berbatasan langsung dengan 2 provinsi tetangganya, yakni Provinsi Jambi dan Riau, ditenggarai menjadi laluan para penyeludup, khususnya narkotika dari Provinsi Kepri menuju ke wilayah Sumatera dan Jawa. Namun untuk wilayah Kabupaten Lingga sendiri sejauh ini peredaran dari barang haram tersebut sangat sedikit. Hal ini dapat dilihat dari minimnya kasus-kasus yang berkaitan dengan narkoba di wilayah hukum Polres Lingga. Seperti juga yang disampaikan oleh Kasat Narkoba Polres Lingga melalui Kanit Idik I Satresnarkoba Polres Lingga, Ipda Hasanudin, saat ditemui pada Selasa (28/09) tadi di ruang kerjanya mengatakan kalau hanya ada beberapa kasus narkoba saja sejak beberapa bulan terakhir ini.
“Terkait dengan pengungkapan kasus di Satnarkoba Polres Lingga untuk tahun 2021 ini, menangani pengungkapan kasus sebanyak 6 kasus. Untuk jumlah barang buktinya tidak signifikan, rata-rata di bawah 1 gram, itu ada pengguna dan juga pengedar. Rata-rata pengguna dan pelakunya adalah warga lokal di sini,” kata Ipda Hasanudin.
Dari beberapa kasus tersebut, Ipda Hasanudin juga menambahkan kalau umumnya narkoba tersebut dibawa pelaku langsung dari Batam maupun Tanjungpinang dengan menggunakan transportasi reguler.
“Untuk barang bukti yang ditemukan dari pemakai-pemakai ini, didapatkan mereka dari luar, terutama dari Batam dan Tanjungpinang dan biasanya dibawa sendiri,” kata Kanit Narkoba Polres Lingga.
Sementara itu Kasatpolairud Polres Lingga, AKP Thomas menekankan kalau untuk perairan Lingga sendiri sangat kecil kemungkinannya untuk dimanfaatkan sebagai lintasan peredaran dari barang haram tersebut.
“Jadi untuk di daerah Kabupaten Lingga ini, untuk penyeludupan narkoba, agak tipis kemungkinannya karena kita tidak berbatasan langsung dengan negara luar seperti Malaysia ataupun Singapura. Jadi melihat kurangnya pemakai ataupun kasus-kasus terkait narkoba di Kabupaten Lingga, makanya kita simpulkan peredaran narkoba di Lingga sangat minim dan kecil kemungkinan tujuan transaksi narkoba dari luar itu masuk ke daerah kita. Kalau laluan, melihat dari geografisnya, kalau mau menuju ke daratan, yaitu ke Riau ataupun ke Jambi, kemungkinan mereka melewati laut kita, tetapi kemungkinan agak jauh ke lautan lepasnya,” jelas AKP Tomas, saat ditemui di Dabo Singkep, pada Selasa (28/09) tadi.
Selain itu, Kasatpolairud Polres Lingga ini juga menambahkan kalau luasnya wilayah laut Lingga dan juga keterbatasan personel juga merupakan kendala sendiri bagi mereka untuk lebih maksimal memantau perairan yang ada.
“Jumlah personel kami di Lingga ini masih kurang, di DSP (Daftar Standar Personel), seharusnya 30 orang. Kami sekarang masih 10 orang dengan Kasat ataupun Kanitnya. Jadi untuk armada, ada kapal C2 sebanyak 1 unit dan kapal C3, yaitu jenis Bhabinkamtibmas, ada 3 unit. Untuk menjangkau kawasan perairan Lingga yang luas, kami mungkin agak kesulitan dikarenakan cuaca dan ombak serta gelombang tinggi. Kemungkinan ke depannya kalau memang bisa agar dilengkapi dengan kapal yang lebih besar, mungkin sangat kami perlukan untuk meningkatkan patroli kami,” kata AKP Thomas. (Im).
In House Training Jurnalisme Kemaritiman Berwawasan Kebangsaan