Belajar dari Youtube, Hanafi Mulai Budi Daya Ketam Bakau di Resang

Lingga321 Views
banner 468x60

Selingga.com (01/10) Singkep Selatan. Budi daya ketam bakau mulai digalakkan di Desa Resang, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga. Hal tersebut terlihat dengan telah dibangunnya tambak DBS Crab milik Hanafi yang juga merupakan Kepala Desa Resang. Saat ditemui pada Jumat (30/09) tadi di lokasi tambaknya, Hanafi mengaku kalau awalnya dirinya mencoba membuka tambak ketam yang dipelajarinya dengan melihat youtube. Dari kegiatan budi daya ketam bakau itu, Hanafi juga bisa memperkerjakan beberapa orang pemuda yang di desanya dengan konsep kebersamaan.

“Kami memanfaatkan potensi alam yang ada karena ketam bakau di Desa Resang ini banyak bibitnya yang selama ini tidak diperjualbelikan. Dengan adanya tambak ini akan kita perjualbelikan. Mudah-mudahan lokasi tempat dan airnya bisa mendukung untuk kegiatan pembudidayaan ketam ini,” kata Hanafi.

Hanafi berharap budi daya ketam bakau yang dirintisnya tersebut bisa diikuti juga oleh masyarakat lainnya.

“Pembudidayaan ini salah satu inovasi baru di Desa Resang terkait dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ini suatu percontohan. Harapan kita, ini bisa dikembangkan juga oleh masyarakat yang lain agar dapat menambah nilai ekonomi,” kata Hanafi.

Budi daya ketam bakau mulai digalakkan di Desa Resang, Kecamatan Singkep Selatan

Untuk panen ketam bakau tersebut, Hanafi mengatakan kalau durasi panen sekitar 3 bulanan untuk berat yang diinginkan.

“Contoh, yang kita buat ini baru berumur sekitar 3 minggu. Jadi, untuk progres panennya itu bisa berkisar antara 2 bulan sampai dengan 3 bulan, untuk mencapai target yang kita inginkan, yaitu yang ukuran 1 kilo ke atas,” jelas Hanafi.

Untuk pakan sendiri, Hanafi mengatakan kalau hal tersebut sangat mudah didapatkan di desa mereka.

Budi daya ketam bakau mulai digalakkan di Desa Resang, Kecamatan Singkep Selatan,

“Kita manfaatkan potensi yang ada, termasuk untuk pakannya, sangat mudah. Dari ikan-ikan campuran yang didapatkan dari masyarakat yang pulang menjaring,” ujar Hanafi.

Baca juga :   Lingga dapat bantuan Sanitasi Pedesaan dari Kementerian PUPR

Sementara itu di tempat yang sama, Camat Singkep Selatan, Encik Dody Kurniawan berharap dengan adanya tambak ketam di Desa Resang saat ini bisa memberikan kontribusi positif bagi kemandirian ekonomi desa.

“Kepiting bakau ini dibudidayakan oleh bapak Hanafi di Desa Resang, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga dan alhamdulillah pada hari ini telah dibuat sekitar 4 tambak dengan ukuran kurang lebih 6×10 meter. Tentunya harapan kita dapat memberikan nilai positif, memberikan sesuatu untuk kemandirian ekonomi, khususnya untuk Desa Resang, Kecamatan Singkep Selatan ini,” kata E. Dody Kurniawan.

Tidak hanya itu, E. Dody Kurniawan juga mengatakan kalau hal tersebut juga merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang ada saat ini.

“Ini juga merupakan terkait dengan salah satu program dari pemerintah, yaitu untuk ketahanan pangan. Apalagi setelah masa pandemik covid, ini sangat bermanfaat,” kata E. Dody Kurniawan.

Budi daya ketam bakau mulai digalakkan di Desa Resang, Kecamatan Singkep Selatan

Terakhir, Camat Singkep Selatan ini menambahkan kalau ketam bakau juga memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi.

“Kemudian juga, kepiting bakau juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dengan harga jual yang lumayan bagus. Tentunya ini dapat mendorong ekonomi masyarakat, khususnya di Desa Resang, Kecamatan Singkep Selatan ini,” kata E. Dody Kurniawan. (Im).

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *