Densi Diaz : "Tolonglah Rangkul Itu,Tolong,Tolonglah Sekali…."

Lingga232 Views
banner 468x60

Selingga.com (23/10) Senayang.Tidak hanya sebatas turun dan memberantas buta huruf bagi masyarakat suku laut yang ada di Pulau Mensemut dan Kojong di Kecamatan Senayang,langkah Densi Diaz selaku aktivis yang peduli terhadap masyarakat suku laut di Lingga, kini melakukan penggalangan dana buat terwujud nya pembangunan musholla pulau Menseut dengan “Gerakan Peduli Rp.1000″, nya.
” Kemarin kami masih menjalankan buta aksara.Dan karena balai tempat kami belajar dan mengajar masih belum terealisasi dan menunggu selesai di perbaiki (rusak karena angin kuat beberapa waktu lalu).Mudah-mudahan tahun depan sudah selesai di perbaiki.Dan untuk mengisI kekosongan ,kemarin sempat mengadakan gerakan mengumpulkan baju-baju layak pakai yang disumbangkan dari seluruh SKPD di Kabupaten Lingga,juga dari GOW (Gabungan Organisasi Wanita),PKK Kabupaten dan Kecamatan,serta masyarakat.Dan ini sudah kita salurkan ke masyarakat suku Laut di $elat Kongki,Pongak,Mensemut dan Pulau Buluh.Dan sekarang,yang paling penting untuk saat ini adalah musholla di Pulau Mensemut.Dan tadi (Jum’at 21/10),kita bersama aktivis yang lain melakukan gerakan peduli Rp. 1.000, untuk musholla pulau Mensemut.Dan nantinya kita akan mengadakan gerakan Rp.1000, ini di Ibukota Kabupaten,di Daik.”Kata wanita kelahiran 42 tahun yang lalu ini kepada Selingga.com di Pulau Benan pada Jum’at (21/10) tadi.

Densi Diaz (Jilbab Kuning) bersama tim Gerakan Peduli Rp.1000,-
Densi Diaz (Jilbab Kuning) Ketua Tim Gerakan Peduli Rp.1000,-

Aktivis yang telah mengabdikan hidup nya selama 2 tahun bagi masyarakat suku laut ini,melihat sangat minim nya perhatian berbagai pihak terhadap masyarakat suku asli tersebut.
” Saya terjun sebagai aktivis ini sudah 2 tahun.Dan melihat masih kurang nya perhatian terhadap masyarakat suku laut,dan saya merasa terpanggil untuk itu.Apalagi kalau kita melihat kehidupan mereka,ekonomi mereka,kesehatan mereka,pendidikan mereka,masalah status kewarganegaraan mereka dalam artian identitas (KTP) mereka.Karena saya berpikir,mereka “Anak Bunda Tanah Melayu Asli”,suku laut asLi.”Kata Diaz.
Densi Diaz pun mengharapkan pihak yang terkait untuk melakukan pernikahan kembali bagi masyarakat suku laut yang sudah muslim,karena sebelum nya mereka menikah hanya berdasarkan adat saja.
” Memang dulu mereka menikah dengan menggunakan adat mereka.Namun sekarang sudah banyak yang muslim.Saya pun menghimbau kepada instansi yang terkait untuk membantu menikahkan mereka kembali.Biar mereka bisa mengurus identitas mereka.Dan anak-anak mereka juga bisa punya akte kelahiran.Jadi bagaimana mereka mau sekolah,kalau mereka tidak memiliki akte kelahiran.Tolong lah rangkul itu,tolong,tolong lah sekali,kalau mereka memang “Anak Bunda Melayu AsLi”.Tolong lah diperhatikan,tolong lah di rangkul mereka.Kalau mengharapkan mereka untuk mendekatkan diri dengan kita,tidak mungkin.”Papar Densi Diaz dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.
Sementara Gerakan Peduli Rp.1000, yang dijalankan saat itu dapat mengumpulkan dana sebesar Rp. 2.717.500,.(Im).

banner 325x300
Baca juga :   Ada 'Manusia Laba-Laba' Di Jalanan Dabo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *