Kadinkes Lingga," Berita-berita itu sangat tendensius sekali "

Lingga366 Views
banner 468x60

Selingan.com (08/08) Dabo.Sorotan terhadap kekosongan obat di Lingga saat ini,mengarah tajam ke pihak Dinkes PPKB Lingga.Dinas yang berhubungan langsung dengan riwayat kesehatan dengan segala macam bentuk pelayanan medis ini,diminta beberapa pihak untuk membenahi masalah kelangkaan obat.Tak urung juga,melalui media yang ada,anggota legislatif Lingga pun meminta Bupati Lingga untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja Kadis Dinkes PPKB Lingga M Syamsu Rizal beberapa waktu lalu.
Merasa dirinya menjadi tumpahan permasalahan yang ada,Syamsu Rizal bertahan dengan pemaparan kalau kelangkaan obat saat ini sudah dalam proses pelelangan.

Kadis Dinkes PPKB Lingga,M Syamsu Rizal
Kadis Dinkes PPKB Lingga,M Syamsu Rizal

” Saya meluruskan berita,meluruskan omongan di masyarakat.Karena bagaimanapun juga akhir-akhir ini,berita-berita itu sangat-sangat tendensius sekali.Saya tidak tahu data dan faktanya apa.Sehingga ada berita kayak begitu.Untuk lelang (obat-red),sudah proses di pelelangan.Kita sudah dokumen bulan Juli kemarin.Kenapa saya kejar duluan,karena pertamanya kita wajib e-katalog.Sisanya baru kita lelang.Wajib sekarang.Dan Alhamdulillah e-katalog itu hampir 90% tercover obat nya.Saya katakan tadi BHP kan kemarinnya sarung tangan bermasalah,kasur bermasalah,infus set,jarum.Kecuali kantong darah,yang lainnya ada.Dan yang keduanya waktu ketersediaan tidak lama.Paling lama 2 bulan.”Kata Syamsu Rizal dihadapkan pihak media pada Selasa (08/08) tadi di ruang kerja nya.
Selain itu juga,lelaki berkacamata ini juga mengatakan kalau pihak Provinsi dan Pusat membantu,ketika disinggung upaya antisipasi menunggu proses lelang.
” Kita pun sudah dibantu Provinsi dan Pusat.Barang nya sudah datang.Kemudian yang lainnya,kita melalui apotek.Memang kemampuan apotek kita tidak besar.Obat,yang pertama saya tujukan.Alhamdulillah karena saya silaturahmi dengan BPF,mereka membantu.Saya tidak berdiam diri.Saya gunakan silaturahmi dengan pihak Provinsi,dapat bantuan sekitar 3000 botol (infus-red).Dari Pusat,langsung Dirjen perintahkan,saya dapat.Meskipun,katakan lah dari 200 item,kita dibantu 20-30 item.Itu tidak cukup juga.Parasetamol itu DPO kita,order kita.Itu sudah mulai Juli.Tetapi dari Pusat,ada stoknya dari bulan September.Sampai disini Oktober,kan gak mungkin saya berdiam diri.Saya sudah nelpon tadi,saya minta bantu paling tidak 100 box.Kalau bisa 200 box paracetamol.Dan kalau bisa dalam minggu ini dikirim.Makanya nanti Insha Allah besok atau lusa,saya perintahkan staf saya untuk menjemputnya.Sebenarnya kita tidak mau ngomong gini-gini.Tetapi yang lainnya ngomongnya wahhhhh,tidak ada data.”Papar Kadinkes PPKB Lingga ini.
Syamsu Rizal tidak sendiri.Melalui Rudi Purwonugroho selaku Staf Bupati untuk Tenaga Ahli Bidang Pendidikan dan Kesehatan yang saat itu ikut hadir,menambahkan kalau lelang yang ada susah masuk ke ULP dan Pokja.
” Jadi yang melalui apotek ini,melalui BPJS dan JKLT.Kemudian kemarin juga,kita sudah melalui e-katalog yang DAK.Kemudian yang lelang itu,barang ini sudah masuk ke ULP,sudah masuk Pokja,ya kan.Kapan realisasinya,tergantung di ULP nya itu.Persoalan sekarang yang timbul,kenapa ? Karena di 2016,kita itu gagal lelang.Karena kecerobohan,mohon maaf,yang lama.Kemudian rembetan ya ke 2015.Karena kita defisit,kepercayaan para distributor dari Lingga ini,itu mempertanyakan.Setelah kita selesaikan,ternyata mereka masih nggak mau di 2016.Makanya pada waktu itu,ketika kita rapat di Gedung Daerah kita bilang,kalau memang distributor obat di Kepri ini tidak mau,kita laporkan saja dengan Ibu Menteri.Suruh tutup mereka.Ini persoalan defisit dengan persoalan pelayanan.Itu 2 mata sisi yang berbeda.Ya kan.Kita hutang,kan sudah dibayar.Sekarang mengembalikan kepercayaan orang kepada Pemerintah Kabupaten Lingga ini,bukan persoalan mudah.”Kata Rudi panjang lebar.
Rudi Purwonugroho,Staf Bupati untuk Tenaga Ahli Bidang Pendidikan dan Kesehatan
Rudi Purwonugroho,Staf Bupati untuk Tenaga Ahli Bidang Pendidikan dan Kesehatan

Rudi juga memaparkan kalau pihak nya (Pemkab Lingga-red),akan memutasikan bagi pegawai yang buruk kinerja nya di pelayanan.
” Yang sifatnya pelayanan itu menghambat,setelah semalam (Senin 07/08) kita rapat,itu akan dipindahkan,dimutasikan.Karena persoalannya begini,100 pelayanan yang baik,karena 1 pelayanan saja yang tidak baik,itu menjadikan stigma yang buruk bagi pelayanan.Ini perbedaannya pelayanan.Contohnya dulu untuk pelayanan KTP kita,luar biasa susah.Itu terus naik di media.Tetapi saat pelayanan kita bagus,tidak pernah bilang “ini bagus pelayanannya”.Tambah Rudi.
IMG_1326
Usai penyampaian yang ada,pihak Dinkes Lingga mengajak pihak media untuk melihat langsung gudang obat yang berada di RSUD Dabo.Hadir juga saat itu Kasubag Humas Pemkab Lingga Sabirin.(Im).

banner 325x300
Baca juga :   Pemerintah Kabupaten Lingga Sambut Mahasiswa MBKM FPIK UNRI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *