Laut Ku Sayang,Laut Ku Ditambang,Iwan Pun Berang

Lingga608 Views
banner 468x60

Selingga.com (12/08) Dabo.Keberadaan kapal isap timah di laut Pekajang Kecamatan Lingga kalau sebelumnya sedikit menjadi sorotan masyarakat beberapa waktu yang lalu,kini untuk masalah legalitas yang mengusik buat dipertanyakan,sampai dengan perekrutan tenaga kerja dan juga kontribusi berupa PAD yang masih samar-samar angka serta jumlah barang keluar nya itu.
Rony Kurniawan,salah seorang tokoh pemuda Dabo yang juga mempunyai punya hubungan emosional dengan masyarakat Pekajang,ikut bersuara terkait keberadaan aktivitas penambangan laut di pulau yang berjiran langsung dengan Provinsi tetangga,Bangka Belitung itu.
” Kita sebagai anak daerah,putra daerah,mempertanyakan sejauh yang kita ketahui,kenapa tidak ada satu pun bentuk pengawasan untuk aktivitas penambangan timah laut ini.Maksud nya tidak ada pengawasan itu,kalau kita berkaca kepada yang sudah-sudah sebelumnya,apakah jaman timah,jaman PT Pasir sampai ke bouksit,itu tidak ada suatu pengawasan.Pertama,kalaupun legalitas nya jelas,ada perizinan dan KP nya,kita kan minta juga ada kantornya.Apakah di Daik atau di Dabo, supaya kita tahu dan bisa berkomunikasi kalau terjadi sesuatu di lapangan.Apalagi dengan kondisi di pulau Pekajang yang di perparah untuk jaringan komunikasi yang susah dengan tidak ada nya signal dan tidak berfungsi,biarpun sudah ada tower yang berdiri semenjak 4 tahun lalu,tidak ada radio.”Kata Ronny.
Tidak hanya sampai di situ saja,Lelaki tegap yang lebih sering di panggil “Iwan Dabo” ini pun menyoroti bentuk kontribusi dari penambangan laut tersebut.
” Yang kita ketahui,kita tidak tahu kontribusi nya untuk daerah itu sampai di mana.Belum ada kita dengar kejelasan nya.Karena saya lihat tidak ada pengawasan untuk itu.Terus kalau ada royalty nya seperti apa.Kita tidak tahu dalam satu bulan itu dapat berapa,kirim nya kemana.Gak ada pengawasan untuk ini.Legalitas nya pun kita tidak tahu seperti apa.Apalagi sekarang yang kita tahu,semua izin dari pihak Provinsi.Pada dasar nya kita mendukung,mensuppprt untuk investor masuk.Saya dengar di Pekajang itu sudah ada 3 kapal yang beroperasi.Kita tidak tahu legalitas nya seperti apa.Apalagi dengan posisi operasi nya jauh dari pengawasan kita.Cuma yang saya tahu sampai saat ini,belum ada lagi untuk izin penambangan.Lebih-lebih untuk penambangan laut.Kalau pun sudah ada ijin lengkap nya,sekarang kita ingin punya PAD dari bentuk penambangan itu.Sekarang kita kan tidak jelas berapa bayang-bayang PAD yang akan masuk dari penambangan tersebut.Royalty untuk 1 ton nya berapa dan sampai dimana.Itu juga merupakan point penting yang kita pertanyakan.”Papar Iwan.
Tak cukup sampai di PAD,Iwan pun menyoroti pekerja asing yang direkrut oleh pihak perusahaan tersebut.
” Yang lebih miris nya lagi,terakhir saya dengar pekerja yang ada itu boleh di bilang semua nya dari luar.Cuma 1-2 orang aja yang dari sini.Dan rata-rata mereka memperkerjakan tenaga dari luar negeri.Nah,izin kerja nya seperti apa.Pada dasar nya kita setuju yang namanya investor masuk ke Lingga ini.Tetapi utamakanlah lapangan kerja untuk putra daerah.Apakah kita putra daerah tidak mampu untuk ikut bekerja ?Saya rasa banyak yang mampu.Apalagi banyak yang butuh lapangan pekerjaan.”Tambah Iwan Dabo dengan pemaparan yang ringan dan sedikit elegan kepada Selingga.com ketika dihampiri di Dabo pada Jum’at (12/08) tadi.(Im)

banner 325x300
Baca juga :   Mandala Menduga Banwaslu Lingga Ditunggangi Kepentingan Politik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *