Minim Perhatian Pemkab, Ceq Conon Tetap Melaju di Lingga Recycle Carnaval

Lingga672 Views
banner 468x60

Selingga.com (02/02) Dabo. Setelah sukses diberbagai even, Akari Ceq Conon Kabupaten Lingga akan melaksanakan Lingga Recycle Carnaval pada 9 Februari 2019 nantinya di Dabo. Dalam pagelaran ini nantinya, Akari Ceq Conon akan mengangkat tema Etnik Chinese, Kelong dan Burung Punai.
“Tema yang kita buat ini, tema besarnya adalah Nature Is Our Culture. Dimaksudkan bahwa di budaya itu ada alamnya yang menyatu. Tema kami adalah Etnik Chinese, Kelong dan Burung Punai. Kenapa kelong, karena mungkin di Kepri, kelong banyak disini. Kalau Burung Punai, kan sudah agak punah. Dulu pun Burung Punai pernah saya bawakan pada tahun 2014 di Kepri dan menang,” kata Firdaus Madjid selaku Ketua Koordinator sekaligus penggagas awal Akari Ceq Conon Kabupaten Lingga kepada pihak media ketika ditemui dikediamannya di Dabo pada Jum’at (01/02) tadi.
Fir Madjid juga mengatakan kalau Lingga Recycle Carnaval tersebut diselenggarakan untuk memacu motivasi anak-anak untuk memanfaatkan barang-barang bekas yang ada.
“Nantinya kita akan melombakan untuk tingkat SD, SLTP, SLTA, Umum dan Umum keseluruhan. Kita memacu motivasi anak, dari barang bekas bisa diangkat (dimanfaatkan – red). Pada Lingga Recycle Carnaval ini, sebelumnya kami juga minta persetujuan dari Jember juga. Presiden nya Dynand Fariz. Tadinya bukan Lingga Recycle Carnaval, tapi Lingga Fashion Carnaval. Tetapi tidak boleh, karena sudah brand mereka, tidak boleh ada kata-kata Fashion Carnaval. Karena sudah ada Jember Fashion Carnaval,” papar Firdaus Madjid.
Selain itu, Ketua Koordinator Ceq Conon ini mengatakan, bahwa dengan festival ini nanti, pihaknya mengharapkan bisa mendatangkan pihak luar dan bisa melihat potensi yang ada di Lingga.
“Kalau kami pikir, dengan carnaval kan bisa juga mendatangkan orang-orang luar kesini. Dan bisa melihat potensi yang ada dikampung kita. Kami punya pemikiran, kenapa kami mengundang mereka datang kesini. Sebab mereka datang dengan biaya sendiri. Kami cuma menyediakan akomodasi dan trasportasi disini. Selesai acara, kami akan membawa mereka ke tempat-tempat wisata yang ada. Di Festival Jember, kita betul-betul mendapatkan sambutan yang bagus. Apalagi itu yang ketiga didunia. Dan Jember jadi Pusat Carnaval Indonesia. Jadi Jember bisa buat seperti itu, kenapa ditempat kita tidak,” papar Firdaus Madjid.
Ceq Conon sebelumnya telah 3 kali mengikuti ajang serupa yang diadakan di Jember. Meski belum ada perhatian dari pihak terkait, namun Ceq Conon Kabupaten Lingga ini mampu mendulang prestasi. Predikat juara umum pun sudah pernah mereka sandang.
” In Sya Allah tanggal 11 Februari 2019 nanti, crew kami sebanyak 4 orang akan diterbangkan ke Singapura, untuk mengadakan acara Cindai Paradise. Even dibulan Mei pun, kalau jadi pada tanggal 4 nya di Pasadena Los Angeles. Apa pun itu, biarpun belum ada bantuan dari pihak Pemerintah, kita tetap jalan. Kate orang tu, ‘tak ciut lah’. Dulu mereka pernah bikin anggaran, ternyata dipangkas. Tetapi Alhamdulillah, dengan kemauan anak-anak yang kuat, kami berjalan sendiri, mencari dana sendiri. Itu dari awalnya di Kepri Karnaval tahun 2014. Memang jaman Pak Daria (Bupati sebelumnya – red), kita dibantu. Dari pembuatan kostum dan segala macamnya lah. Jadi bukannya kami tidak mau menyampaikan berita baik ini kepada dinas yang terkait. Karena jawabannya tetap itu (tidak ada dana – red). Dari satu sisi, tidak ada niat kami untuk mencari keuntungan. Malahan rugi. Untuk buat satu baju seperti ini, itu berjuta. Dan Alhamdulillah kita dapat sponsor-sponsor yang mau membantu kami dengan niat baiknya ini,” kata Firdaus Madjid.
Terakhirnya Firdaus Madjid mengaku kalau pihaknya agak kesulitan untuk mendapatkan bahan-bahan dalam pembuatan kostum. Karena harus dibeli dari luar Lingga. Karena kalau di Lingga, harga bahan-bahan agak mahal.(Im).

banner 325x300
Baca juga :   Forum GenRe Kabupaten Lingga Ikuti GenRe Eduship Digital Fest Melalui Webinar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *