"Oemar Bakri" jarang ngajar,Junaidi pun turun ke Posek

Lingga228 Views
banner 468x60

Selingga.com (09/04) Dabo.Minim nya kehadiran guru-guru PNS pada proses belajar-mengajar di wilayah Kecamatan Kepulauan Posek Kabupaten Lingga,telah menjadi sorotan banyak pihak.Sehingga sering kali guru yang berstatus honorer lebih aktif dalam proses belajar-mengajar tersebut.
” Kami di SDN 004 Suak Buaya Kec.Kepulauan Posek ini punya anak didik sekitar 80 orang lebih lah,dengan guru pegawai nya sebanyak 5 orang ditambah Kepala Sekolah nya,sisanya honor.Untuk guru honor disini ada 6 orang.Kami disini ada 6 lokal.Guru pegawai megang satu orang satu lokal.Sisanya lagi didampingi sama guru honor.Kalau guru pegawai kadang-kadang dulu sering juga tidak masuk.Semenjak sistem absen online ini dan dikirim pakai WA,baru lah (sering-red) hadir semenjak itu.Kalau tidak,apalagi kalau musim utara jangan harap mereka (sering-red) datang.”Kata salah seorang guru honor kepada Selingga.com ketika ditemui di Desa Suak Buaya pada Sabtu (07/04) tadi.
Guru honor yang keberatan dipublikasi namanya ini juga menambahkan kalau dihari yang sama, pihak Dinas Pendidikan,telah melakukan sidak.

SDN 004 Suak Buaya Kepulauan Posek

” Tadi (Sabtu,07/04-red) rombongan Pak Junaidi,Pak Rudi (Staf Khusus-red) datang kesini.Mereka mengecek absensi guru yang hadir dan siapa yang tidak hadir.Dan juga setelah itu ngasi tahu kalau untuk pengecekan data untuk PTT tahun 2019 nanti,mungkin akan diangkat jadi PNS.”Kata nara sumber yang telah mengabdi lebih dari 10 tahun ini.
Kedatangan pihak Dinas Pendidikan bersama Staf Khusus ini juga dibenarkan oleh Sardi selaku Kades Suak Buaya.
” Rombongan Pak Junaidi datang sekitar jam 07.00 pagi.Jadi yang pertama itu,mereka ingin sidak langsung ke sekolah-sekolah karena mendapatkan laporan masyarakat.Bahwa banyak sekali guru-guru PNS yang tidak begitu menjalankan tugasnya sebagai mana semestinya.Sering tidak masuk untuk mengajar di desa-desa.Jadi langsung dikumpulkan guru-guru yang ada.Enam guru honor berada ditempat.Ada juga Komite Sekolah bersama saya untuk memberikan keterangan apa yang diminta Pak Kadis Pendidikan bersama Staf Khusus Bupati dan Pengawas Sekolah.Kalau guru PNS nihil (tidak ditempat-red) pak.Semua sudah pulang ke Dabo.”Kata Sardi kepada Selingga.com ketika diminta komentarnya terkait permasalahan yang ada.
Kadis Pendidikan Lingga, Junaidi

Sardi juga menambahkan kalau sepengetahuan dirinya,yang lebih aktif terlibat pada proses belajar-mengajar adalah guru dari honorer.
” Jadi kalau untuk kegiatan belajar-mengajar di sekolah,untuk aktifitas belajar nya memang rutin di Desa Suak Buaya ini.Cuma untuk masalah guru,yang ngajar itu sepengetahuan kita,banyak yang honor.Dan kita memang tidak tahu jadwal kegiatan mereka (guru PNS-red) di Dabo.Kadang-kadang ada yang mengatakan program latihan.Jadi kami didesa itu tidak berani untuk mengambil kesimpulan kenapa mereka tidak aktif mengajar.Memang setahu kita dari beberapa informasi,ada beberapa oknum guru PNS guru yang dinilai jarang ditempat.Cuma tidak ada ditempat itu,karena mereka ada tugas diluar,itu kita tidak tahu.”Papar Sardi.
Kades Suak Buaya, Sardi

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga Drs Junaidi Adjam,ketika ditemui di Dabo pada Senin (09/04) tadi,membenarkan kalau pihaknya telah melakukan sidak pada Sabtu (07/04) lalu di sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Kepulauan Posek.
” Kita bicara fakta di lapangan lah ya.Bahwa kami pada hari Sabtu (07/04) itu,memang bersama Staf Khusus dan Pengawas SD/SMP menuju kedaerah Kecamatan Kepulauan Posek.Jadi pertamanya kami pergi ke Pulau Noje,Teluk Nipah,ke Pulau Mas Bangsal dan ke Suak Buaya dan terakhirnya singgah ke Pulau Panjang .Pada hari itu kita pergi mendadak ,tidak telepon.Karena kita tidak mau ada persiapan-persiapan yang istimewa.Dan kesimpulan yang kita dapatkan,bahwa masih minimnya tingkat kehadiran Kepala Sekolah dan guru.Ya,semuanya.Baik PNS maupun honorer di wilayah Kepulauan Posek.Yang paling parah di Pulau Mas bangsal.10 orang guru PNS dan honor,itu hanya 2 orang guru honorer yang tinggal saat itu,itu pun orang Pulau Mas.Delapan orang sudah tidak ada lagi.”Kata Junaidi.
Junaidi juga menambahkan kalau kurang fokus dan kurangnya perhatian serta kejenuhan,merupakan salah satu dari penyebab yang ada penyebab kurang aktifnya pihak guru-guru di Kecamatan Kepulauan Posek tersebut.
” Jadi mereka ini kurang fokus.Kemudian kurang perhatian.Sekolah pun dibiarkan kotor,berserak Pokoknya tidak ada motivasi lah,kalau saya lihat mereka ini.Terutama di Pulau Mas Bangsal,itu luar biasa sekolahnya.Mereka ini nampaknya ada yang sudah jenuh,yang sudah belasan tahun dipulau tak pindah-pindah.”Kata Kadis Pendidikan Lingga ini.
Selain faktor kejenuhan,tidak adanya lagi tunjuangan untuk daerah terpencil merupakan alasan tambahan untuk membuat tidak betahnya para tenaga pendidik ini.
” Kemudian secara keseluruhan,mereka ini ada yang namanya “Tunjangan Daerah khusus Daerah Terpencil,hari ini mereka tidak mendapatkannya lagi.Sekarang ini tunjangan daerah khusus itu hanya untuk Pekajang.Biarpun kita dari Pemkab sudah bantu uang makan,tetapi status mereka ini sama dengan guru-guru di daerah perkotaan.Jadi kemarin itu,kami bicarakan dengan Staf Khusus,BPMD,akan mengusulkan kembali.Karena daerah Lingga ini tidak ada.Tidak masuk dalam kategori 3 T.Terpencil,Tertinggal dan Terluar.Jadi Lingga ini satu-satunya wilayah di Kepri yang tidak termasuk dalam 3T.Bahkan hilang semua tunjangan.”Papar Junaidi.
Terpulang pada hal tersebut,Junaidi sangat menyayangkan terhadap kurangnya kedisiplinan dari para guru-guru yang ada.
” Saya menyayangkan dengan disiplin guru yang menurun.Dan saya prihatin dengan kondisi sekolah yang cukup bagus motivasi belajarnya,tetapi tidak didukung dengan motivasi guru yang baik.”Tambah Junaidi.
Untuk itu juga,pihak Dinas Pendidikan Lingga akan melayangkan surat teguran tertulis buat para “Omar Bakri” tersebut.
” Saya sudah sampaikan,tindakan yang saya ambil adalah membuat surat teguran tertulis.Akan saya layangkan kepada seluruh guru yang saat itu.Kecuali yang izin,karena ada yang ikut pelatihan operator untuk UN ini.Kemudian ada juga yang sedang menyelesaikan SPJ BOS.Itu kita beri dispensasi.Nanti kalau tidak berubah,baru SP1.Tidak berubah juga,SP2.Sampai dengan proses pemberhentian.Kita tidak main-main.Karena kita ingin ada perubahan.Dan ini sudah dilakukan di daerah Pulau Lalang.Kemarin kita temukan juga seperti itu dan sudah kita layangkan surat teguran.Alhamdulillah,informasi yang saya dapat semalam,guru sudah normal kembali.Itu sudah perubahan.”Kata Junaidi dengan intonasi bahasa yang agak meninggi.(Im).

banner 325x300
Baca juga :   Lili Pintauli, Wakil Ketua KPK, Baca Puisi di Dabo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *