Selingga.com (07/11) Dabo. Dalam langkah memberikan edukasi kepada anak usia dini, Pemkab Lingga menggelar “Seminar Peran Keluarga Dalam Perlindungan Anak” pada Kamis (07/11) tadi di Gedung Nasional, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga. Menggandeng KPPAD Kabupaten Lingga, acara yang dimulai dari pukul 14:00 WIB tersebut menghadirkan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi.
Seto Mulyadi yang lebih dikenal dengan Kak Seto, mampu tampil memukau di depan masyarakat yang hadir saat itu. Sampai selesai acara pun, masyarakat yang terdiri dari guru, pelajar, dan masyarakat umum, banyak yang masih bertahan di kursinya masing-masing.
Ketika disinggung tentang keadaan saat ini terkait perlindungan anak di Indonesia, Kak Seto mengatakan kalau hal tersebut sudah berjalan dengan cukup bagus.
“Ya, memang belum terlalu sempurna, tetapi langkah-langkah ke sana sudah cukup bagus. Artinya, pertama sejak kita sudah ada UU Perlindungan Hak Anak, sudah ada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Lalu dibentuk juga KPAI, ada juga KPAID di daerah serta sekarang ini juga ada Sparta (Seksi Perlindungan Anak Tingkat Rukun Tetangga). Nah, ini semua merupakan langkah maju yang tetap harus di syukuri, tetapi juga harus dikontrol, bahwa perlindungan anak ini juga memerlukan orang sekampung. Artinya, seluruh Indonesia, seluruh lapisan. Bukan hanya pemerintah saja, bukan hanya guru saja, bukan hanya orang tua, tetapi masyarakat luas juga,” kata Kak Seto.
Kak Seto menambahkan kalau pihaknya juga mengampanyekan Gerakan Nasional Sayang Anak.
“Makanya kami juga tadi mengampanyekan Gerakan Nasional Sayang Anak, polisi sahabat anak, guru sahabat anak, wartawan sahabat anak, artis sahabat anak, pengusaha sahabat anak, dan sebagainya. Jadi, mereka akan mencoba jadi temannya anak-anak, supaya tidak lari ke luar karena di luar menunggu, ya mungkin radikalisme, mungkin LGBT, mungkin geng motor, mungkin pornografi, seks bebas, dan sebagainya dan ini berbahaya sekali. Makanya harus dijamin dalam satu keluarga yang kompak yang rukun yang penuh dengan persahabatan. Sehingga menciptakan keluarga yang bahagia,” jelas Kak Seto.
Seto Mulyadi juga menegaskan kalau siapa saja bisa mengontrol terkait dengan hak anak tersebut.
“Ini juga bukan tugas KPAI, tugas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak saja, tetapi siapa saja yang bisa mengontrol. Wartawan selalu menyuarakan perlindungan anak, dimulai dari keluarga wartawan sendiri juga. Sesibuknya wartawan, jangan lupakan putra-putrinya, jangan lupakan apakah untuk mendongeng atau bermain bersama putra-putrinya,” kata Seto Mulyadi kepada pihak media.
Ketika disinggung harapannya terhadap anak-anak di Lingga, Kak Seto mengatakan kalau kedua orang tua sudah baik, lingkungan baik, itu akan menjadikan anak lebih baik lagi.
“Ya, kalau saya lihat tadi, ibu-ibunya sudah bagus, ayahnya juga bagus. Mudah-mudahan ini menularkan juga ke anak-anaknya. Pada dasarnya, semua anak-anak itu hebat. Kalau lingkungannya kondusif, semuanya ramah anak, saya percaya salah satu dari putra-putri terbaik Lingga ada yang akan menjadi presiden, ada yang akan menjadi menteri, dan sebagainya,” kata Kak Seto.
Sementara itu, Sekda Lingga, Juramadi Esram mengatakan kalau Pemkab Lingga sangat mendukung hal-hal yang berkaitan dengan perlindungan terhadap anak itu.
“Kita sebagai Pemerintah Daerah, sangat mendukung dan mendorong hal-hal yang terkait dengan perlindungan terhadap anak ini. Kita termasuk salah satu Kabupaten yang sudah mempunyai KPPAD. Tidak semua kabupaten/kota di Kepri ini ada. Kalau tidak salah saya, baru 2 setelah Lingga ini. Ini merupakan langkah yang bagus, perhatian dari Pemerintah Daerah, dan ke depannya kita juga mendorong bahwa semua potensi dan bakat anak-anak itu harus kita kembangkan. Sehingga hal-hal positif diperoleh oleh anak-anak di Kabupaten Lingga ini,” kata Juramadi Esram. (Im).