Pembangunan di Desa Batu Kacang dianggap bermasalah,rumah Ketua Komisi I pun didatangi warga malam-malam

Singkep150 Views
banner 468x60

Selingga.com (03/07) Dabo.Menganggap permasalahan di desa nya kian menumpuk,beberapa perwakilan masyarakat desa Batu Kacang Kecamatan Singkep pada Minggu malam (03/07) tadi mendatangi kediaman Ketua Komisi I DPRD Lingga Neko Wesha Pawelloy di Dabo.
Di rumah Ketua Komisi yang membidangi Pemerintahan ini,Ilhamsyah (58) selaku juru bicara dari warga yang datang menyampakan keluhan terkait dugaan penyimpangan pembangunan yang dilakukan oleh Kepala Desa Batu Kacang,Suharkofeni.Dari pembangunan jalan semenisasi yang mengarah ke rumah kediaman Kepala Desa tersebut,perangkat desa yang menjabat tanpa ada identitas diri,warga Air Salak yang seakan dianak tirikan,pembangunan parit,sampai dengan pembangunan lapangan futsal yang dinilai tidak sesuai hasil nya.

perwakilan masyarakat desa Batu Kacang Kecamatan Singkep pada Minggu malam (03/07) tadi mendatangi kediaman Ketuja Komisi I DPRD Lingga Neko Wesha Pawelloy
perwakilan masyarakat desa Batu Kacang Kecamatan Singkep pada Minggu malam (03/07) tadi mendatangi kediaman Ketuja Komisi I DPRD Lingga Neko Wesha Pawelloy

” Banyak sekali penyimpangan yang ada.Kami menemui Pak Neko,untuk minta saran dari beliau.Bagaimana yang terbaik untuk kami,jangan sampai kami salah langkah.Permasalahan di Desa Batu Kacang bukan baru tahun ini saja.Selama ini seolah-olah hilang di bawah meja.Jadi kekecewaan masyarakat semakin memuncak.Kita takut nanti nya akan timbul anarkis dari orang-orang kampung.Karena kan SDM kita tidak sama.Masalah jalan semenisasi yang dibelokan kerumah pak kades,sedangkan kalau dibuat lurus masih banyak rumah warga lain di dalam nya.Jalan yang dibangun seolah-olah untuk akses keluarga pak Kades saja.Ketika kami tanyakan ke BPD,dijawab tidak tahu.Ada juga yang merangkap sampai 4 jabatan.Dapat gaji buta,padahal jarang masuk kantor.Bukan kami iri,tapi kalau begini tidak maju kampung kami.Kemudian ada ibu yang menjabat sebagai Kaur dulu nya,sekarang kalau tak salah saya menjabat sebagai Pembantu Bendahara di kantor desa,setelah di cek,dia tidak mempunyai KTP.Termasuk Air Salak yang selama ini seperti di anak-tiri kan.Baik dari pembangunanya,dari pembagian raskin nya.Ada juga masyarakat yang mendapatkan pekerjaan pembangunan kantor BPD.Tetapi disuruh jangan kerja dan dikasi uang Rp. 4 juta,disuruh mundur.Kemudian dikerjakan oleh keluarga Pak Kades.Jadi kekecewaan masyarakat bertambah besar lah.”Kata Ilhamsyah kepada Neko Wesha Pawelloy.
IMG_1027
Menanggapi keluhan yang ada,Neko menekankan untuk mengikuti prosedur yang ada.
” Saya berterima kasih dengan keluhan beberapa masyarakat,saya jadi lebih tahu lagi tentang permasalahan di Desa Batu Kacang.Apalagi desa merupakan salah satu mitra kerja kami.Ketika ada permasalahan di suatu desa,prosedur yang harus kita lalui itu mekanisnya harus bermula pada Kecamatan.Dari sini baru dibawa kepada Tata Pemerintahan (Tapem).Dan eksekusi langsung nya di BPMD yang mengontrol seluruh desa di Kabuapten Lingga.Ini adalah skop kerja nya.Dan ketika permasalahan ini tidak bisa diselesaikan,maka DPRD melalui Komisi I akan memanggil.Sebelum kami kedesa,kami akan memanggil BPMD,Tapem dan Kecamatan.Untuk BPMD nya,kita akan hearing,dengar pendapat tentang keluhan masyarakat.Nanti BPMD akan terjun kelapangan untuk pengecekan.Ketika ada penyimpangan dari anggaran,itu kewenangannya ada di Inspektorat.Ketika ada salah dalam pengambil kebijakan,itu BPMD.Dan kami akan menerima masukan dan akan kami serahkan kepada Bapak Bupati.Sekira nya dalam rangkuman ini terjadi kesalahan,kami akan minta pertimbangan.Dan langkah yang diambil seterus nya meminta Bapak Bupati untuk mengeksekusi.Kami akan menjadi penengah.Kami tidak akan berpihak kepada desa atau kepada eksekutif.Ketika ini memang salah,kami harus tulis salah.Dan kalau ini betul,kami akan tulis betul.Dan ketika ada persoalan,kami akan selesaikan secara tuntas.”Kata Neko.
lapangan futsal didesa batu kacang
lapangan futsal didesa batu kacang

Selesai pertemuan tersebut,dilanjutkan dengan meninjau langsung lokasi pekerjaan yang dipermasalahkan pada malam itu juga.
Kepada Selingga.com dilokasi yang dipermasalahkan,Ilhamsyah juga menambahkan kalau pembanguan lapangan futsal yang ada,di nilai belum selesai dan juga mempertanyakan status tanah yang dijadikan lokasi pembangunan futsal tersebut.Dan masyarakat tidak di ajak dalam musyawarah dalam menentukan pembangunan yang ada.
” Tidak ada mengundang kita masyarakat.Seperti mau buat jalan,Sebenar nya kan masyarakat diundang,setuju apa tidak dengan jalan ini.Tiba-tiba jalan sudah dibangun.Di bilang kami undangan.Saya bilang mana arsip nya.Tentu nya ada arsip nya bahwa kami diundang untuk mengikuti rapat tentang semenisasi di Desa Batu Kacang,tentu ada.Dia (perangkat desa-red) tak tahu.Termasuk juga tentang pembangunan lapangan futsal ini.Kecewa kami ketika membaca RAB nya.Tiang nya awak tengok lah sendiri.Lagi pula tanah ini kan orang punya,bukan tanah desa.Tak masuk diakal.”Kata Ilham ketika mengajak langsung melihat lokasi futsal yang ada pada malam itu juga.
IMG_1025
Ivanka,salah seorang warga yang ikut turun melihat langsung lapangan futsal malam itu,mengaku tidak tau kalau ada pembangunan lapangan futsal tersebut.
” Tak tahu,kami tak diundang.Tau-tak tahu kate mak saye ade lapangan futsal.Saye tak tahu,rupenye memang sudah ada lapangan futsal.”Kata Ivanka.
Sejauh pantauan di lapangan,yang disebutkan lapangan futsal tersebut berupa hamparan tanah kosong dengan dua buah jaring net untuk gawang nya.Ada sedikit nampak kalau lahan tersebut pernah di timbun.Permukaan tanah pun masih tampak berupa tanah asli nya,tampa nampak perataan yang maksimal.Itu pun secara kasat mata tidak begitu mengubah bentuk menjadikan nya sebagai sebuah lapangan futsal.
Malam itu juga,Neko beserta perwakilan warga melihat pembangunan drainase yang ada.Drainase dengan panjang sekitar ratusan meter tersebut di belokkan ke arah salah satu bangunan yang ada.Tidak lurus kedepan nya.(Im).

banner 325x300
Baca juga :   Lantas Lingga Bagikan Masker

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *